PEKANBARU || Dalam semangat kebersamaan dan tekad perubahan yang kuat, Tim Karateker Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Kota Pekanbaru telah memfasilitasi kegiatan konsolidasi organisasi yang berlangsung pada Jum’at, 31 Oktober 2025, pukul 16.00 WIB hingga selesai, bertempat di Gedung Sudirman, Jalan Jendral Sudirman, Pekanbaru.
Kegiatan ini dihadiri oleh 11 klub dayung yang telah tereskakan secara definitif, dan menjadi momentum penting bagi kebangkitan olahraga dayung di Kota Pekanbaru. Suasana forum tidak hanya diwarnai dengan pembahasan administratif, melainkan juga seruan hati dan aspirasi dari para penggerak dayung yang telah lama berjuang menjaga marwah olahraga air ini di tengah keterbatasan.
Para perwakilan klub menyampaikan pandangan yang menggugah, penuh kesadaran dan harapan terhadap masa depan PODSI Kota Pekanbaru. Dalam forum tersebut, Randi selaku Ketua Klub Tirtonadi menegaskan bahwa saat ini sudah waktunya seluruh elemen dayung bersatu dalam satu visi perubahan yang nyata.
“Perlu kita dengungkan, deklarasikan, dan sadari bersama bahwa calon Ketua PODSI Kota Pekanbaru untuk masa bakti 2025–2029 haruslah Putra daerah yang berdomisili di Pekanbaru. Sosok yang betul-betul peduli terhadap atlet, bukan hanya di atas kertas, tetapi hadir di tengah perjuangan mereka. Kita membutuhkan pemimpin yang mengerti keringat dan semangat para atlet, yang mau turun langsung, bukan sekadar hadir dalam rapat atau seremoni.”
Pandangan senada juga disampaikan oleh Fredy dari Klub Tirta Siak, yang menekankan pentingnya langkah konkret dalam pembinaan olahraga dayung, bukan hanya wacana.
“Kita perlu adanya kalender event tahunan agar kegiatan dayung di Pekanbaru terus hidup dan berkembang. Setiap klub harus saling bersinergi ketika mengadakan kegiatan, saling mendukung agar olahraga ini makin dikenal masyarakat. PODSI juga perlu memfasilitasi kebutuhan dasar klub, memberikan ruang bagi atlet untuk berkembang, serta memberikan penghargaan yang layak bagi para atlet berprestasi yang telah mengharumkan nama Pekanbaru.”
Sementara itu, Eka dari Klub Danau Buatan menyoroti pentingnya memperluas partisipasi dalam pembinaan, terutama dengan membuka peluang lebih besar bagi atlet perempuan.
“Kami berharap event-event yang akan dilaksanakan oleh PODSI maupun klub-klub nantinya juga menambah kategori khusus putri. Nomor putri ini merupakan peluang besar untuk prestasi yang bisa menjadi aset berharga bagi PODSI Kota Pekanbaru. Potensi atlet putri kita luar biasa, dan mereka layak mendapatkan ruang yang sama untuk berkembang.”
Dalam forum tersebut, seluruh 11 klub yang hadir secara sah dan definitif menyampaikan suara bulat: bahwa Kota Pekanbaru membutuhkan sosok baru untuk menahkodai PODSI, sosok yang memiliki semangat perubahan luar biasa, peduli terhadap atlet, dan mampu menghidupkan kembali kejayaan olahraga dayung di daerah ini. Mereka berharap kepemimpinan ke depan tidak hanya fokus pada aspek administratif, tetapi juga memiliki empati dan komitmen terhadap pembinaan atlet di lapangan.
Suasana konsolidasi berlangsung hangat, penuh rasa solidaritas dan semangat persaudaraan. Tim Karateker PODSI Kota Pekanbaru menyampaikan apresiasi atas partisipasi seluruh klub yang hadir dan menegaskan bahwa seluruh proses yang berjalan tetap berlandaskan pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PODSI, serta menjunjung tinggi prinsip legalitas, transparansi, dan musyawarah mufakat.
Konsolidasi ini menjadi tonggak awal kebangkitan olahraga dayung di Kota Pekanbaru. Dari forum sederhana namun sarat makna ini, mengalir semangat baru — semangat perubahan, semangat perjuangan, dan semangat untuk membangun kembali kejayaan dayung Pekanbaru. Para penggiat dayung menyadari, perjuangan tidak lagi cukup hanya di atas air, tetapi juga harus diperjuangkan dalam kepemimpinan dan kebersamaan. Pekanbaru membutuhkan pemimpin yang tumbuh dari tanahnya sendiri, memahami denyut perjuangan atletnya, dan berani membawa perubahan untuk kemajuan bersama. ***red

 
							










