Inovasi KKN Kelompok 61 UMRI Memanfaatkan Pelepah Sawit Menjadi Nilai Guna

BENGKALIS || Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 61 Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) melaksanakan pelatihan mengenai pemanfaatan limbah pelepah sawit dengan menjadi briket pada 30 Agustus 2024, di Desa Lubuk Garam, Kecamatan Siak Kecil, Kabupaten Bengkalis.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program KKN yang berlangsung selama satu bulan dan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan limbah Pelepah Sawit yang ramah lingkungan.

 

Briket dapat dihasilkan dari Limbah dari pelepah sawit yang dibakar menjadi abu dan dicetak dengan bahan bahan seperti tepung tapioka. Briket ini memiliki berbagai manfaat, antara lain sebagai Bahan bakar pemanggang, Rumah tangga, dan restoran dapat menggunakan briket.

 

Dalam pelatihan ini, Mahasiswa tidak hanya memberikan teori, tetapi juga prakter langsung pembuatan briket, mereka menunjukkan langkah-langkah pembuatan, mulai dari pemotongan pelepah sawit hingga proses percetakan. Para peserta pelatihan sangat antusias mengikuti setiap tahapan yang diperagakan, dan beberapa di antaranya bahkan tertarik untuk memasarkannya.

 

Kegiatan pelatihan briket ini dihadiri oleh Mahasiswa KKN Kelompok 61 UMRI, Perangkat Desa, Ibuk PKK , para Pemuda dan berbagai kalangan masyarakat.

 

KAUR pemerintahan Desa Lubuk Garam, Putra iskandar, menyambut baik kegiatan ini dan berharap masyarakat bisa terus mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh.

 

“Kami sangat mengapresiasi upaya para mahasiswa KKN UMRI dalam memberikan pengetahuan baru kepada warga desa. Semoga kegiatan ini bisa membawa perubahan positif bagi lingkungan kita,” ungkapnya.

 

Koordinator Program Briket, Agung Laksono Yudho menyampaikan kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat agar lebih bijak dalam mengelola limbah pelepah sawit, sehingga dapat membuat limbah pelepah sawit menjadi nilai guna.

 

“Dengan memanfaatkan limbah pelepah sawit menjadi briket, Limbah pelepah sawit ini bisa dijadikan nilai guna selain itu kita tidak hanya mengurangi volume sampah, tetapi juga menciptakan produk yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari,” ujar Agung.

 

“Selain pelatihan mengenai briket, mahasiswa KKN UMRI juga memberikan bahwa pasar briket ini dapat menuju pasar internasional selain dititik titik pemasaran di lokal yang berada dipekanbaru tetapi juga dapat dipasarkan di Malaysia,Thailand,Singapore, mereka menjelaskan bahwa sampah pelepah sawit sebaiknya dikumpulkan untuk memudahkan proses pengolahan lebih lanjut,”Tutupnya.***

Penulis: Mahasiswa KKN UMRI Kelompok 61Editor: Randit