Perkuat Ukhuwah :  Harga Mati Untuk Menyelamatkan Bangsa

Padang,RiauBerantas.com-Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Buya Amirsyah Tambunan menjadi pembicara dalam Seminar Nasional Kebangsaan Umat Islam bertema “Merekat Kebersamaan Untuk Menghadapi Tantangan Masa Depan” di Padang, Jumat (27/1).

Buya Amirsyah panggilan akrab memaparkan bahwa permasalahan bangsa ini harus segera dicarikan solusinya. Menurutnya mencari Kepala Negara yang negarawan, ulama yang negarawan, tokoh ormas yang negarawan, dll. Dengan berpikir negarawan kita akan mampu menyelesaikan persoalan negara yang multi krisis, mulai dari krisis kesehatan, ekonomi hingga politik.

Ditengah krisis saat ini tengah terjadi polarisasi dan kesenjangan untuk mementingkan kelompok, golongan hingga pengusaan aset bangsa ini oleh oligarki politik, oligarki ekonomi hingga oligarki sosial.

Untuk itu Buya Amirsyah mengajak semua pihak agar menyadari bahwa sejumlah tokoh yang lahir di Minangkabau telah terbukti mampu menyelesikan problemnya bangsa, mulai dari lahirnya proklamator Soekarno bersama Bung Hatta hingga pahlawan nasional seperti Buya Hamka, Imam Bonjol, dalam banyak lagi tokoh lain dari Sumatera Barat yang terbukti mampu meyelesaikan problem bangsa di masa lalu. Kedepan diharapkan mampu menjadi inisiator dan aktor dalam menyelesaikan masalah umat dan bangsa sehingga Indonesia bisa segera keluar dari Multi krisis. Untuk itu Buya Amirsyah mengingatkan jelang tahun politik 2024 semakin di namis di tengah banyaknya pilihan politik, pilihan tokoh. Jangan karena beda pihak menyebabkan umat terpecah. Pilihan boleh beda, akan tetapi mempersatukan umat lewat ukhuwah bukanlah pilihan melainkan wajib dan harga mati, seperti halnya NKRI harga mati untuk terus kita perjuangkan agar anak cucu kita kelak bisa meneruskan cita-cita perjuangan bangsa yang merdeka dan berdaulat pungkasnya.

Dalam kesempatan yang sama Bachtiar Chamsyah menyebut bahwa orang Minangkabau sangat Pancasilais. Filosofinya adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah. Sila pertama Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa menjadi prekat dalam berbangsa dan bernegara.

Juga kesempatan yang sama Gatot Nurmantyo hadir sebagai pembicara kunci meminta seluruh ulama bersatu, agar memperkokoh negara kesatuan Republik Indonesia. Ketua umum MUI Sumbar Buya Gusrizal Gazahar menegaskan pentingkan perstuan dan kesatuan bangsa sebagaimana Rasulullah SAW telah mencontohkan dengan bersatunya kaum Muhajirin dan Anshar mendukung perjungan Rasullah SAW. Hadir Wakil

Gubernur Sumbar, Ketua LKAAM Sumbar Fauzi Bahar, dan peserta 300 dari sejumlah tokoh Ormas seperti dari pimpinan Muhammadiyah, pimpinan Nahdlatul Ulama (NU), tokoh pesantren dari Riau, Bengkulu dan Jambi, serta 30 orang tokoh nasional juga hadir dalam seminar nasional tersebut. (Rel)