Samarinda,RiauBerantas.com-Staf Khusus Menkumham bidang Transformasi Digital Fajar BS Lase meninjau langsung lokasi pembuatan dan penjualan Sarung Tenun Samarinda, Rabu (8/3/2023).
Kehadiran Fajar Lase tersebut sebagai bentuk kepeduliannya guna mendorong pelaku UMKM ini segera mendaftarkan kekayaan intelektual di antaranya Merek, Hak Cipta dan lainnya.
Dalam kunjungan itu, dia mengapresiasi Ibu Hj. Fatmawati, pelaku usaha Sarung Tenun Samarinda ini. Sebab, ada sejumlah pengrajin yang menggantungkan hidup atau perekonomiannya dari usaha itu.
“Saya jarang-jarang ketemu ibu yang mau berbesar hati menaungi banyak orang. Banyak pahala ibu ini, semoga diberkahi,” kata Fajar Lase.
Dia juga memberikan pemahaman kepada pemilik usaha Sarung Tenun Samarinda untuk mendaftarkan produk-produk kerajinannya agar mendapatkan perlindungan Kekayaan Intelektual.
Dalam memberikan pemahaman tersebut, pria kelahiran Kab. Asahan Sumatera Utara ini, menceritakan pengrajin tenun di Kab. Meranti Riau yang tidak bisa mendaftar Merek atau identitas produk yang telah dibuatnya tersebut. Sebab, Merek itu ternyata sudah menjadi milik orang lain atau sudah dipakai sama pelaku usaha tenun di Bali.
“Merek ini usaha dagang yang perlu dilindungi. Seperti usaha Tenun di Kab. Meranti, usahanya sudah besar tapi dia belum daftar Merek. Nah, waktu kita kunjungan ke sana dia berniat mau daftarkan Merek-nya, sebelum daftar kita cek dulu di aplikasi Portal DJKI, ternyata sudah ada yang pakai nama Merek-nya di Bali. Alhasil, dia mau daftar dengan nama yang sama tidak bisa dan dia rentan disomasi jika tetap menggunakan Merek tersebut,” kata Fajar Lase.
Fajar Lase juga mengajak Ibu Hj. Fatmawati memanfaatkan marketplace dalam pemasaran produk seperti di Tokopedia, Shopee maupun online shop lainnya.
Dia juga mengungkapkan kekagumannya terhadap usaha Sarung Tenun Samarinda telah berdiri selama 200 tahun, dan telah memproduksi Sarung Tenun secara konsisten bersama ratusan penenun lainnya yang terbagi dalam 7 kelompok.
“Kita sangat berbangga dengan Ibu Hj Fatmawati dengan usahanya bisa menghidupi banyak orang dan pelaku usaha yang menjadi binaan usaha tenun ini. Kita berharap usaha Sarung Tenun Samarinda terus berkembang dan bisa menjadi penggerak ekonomi kreatif,” imbuhnya.
Sementara itu, Pelaku Usaha Sarung Tenun Samarinda Hj Fatmawati menyampaikan terima kasih atas kunjungan Fajar Lase tersebut. “Saya sengaja mengajak Pengrajin dan anak-anak di setiap ada tokoh-tokoh berkunjung ke sini, biar mereka semakin bersemangat,” imbuhnya.
Dia juga mengaku usaha Sarung Tenun Samarinda sering mengikuti pameran hingga ke luar kota seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Malang dan kota lainnya. “Waktu Covid-19 lalu, Kepala Dinas Koperasi di an UMKM juga datang ke sini untuk melihat usaha kami ini, mereka khawatir jika ini drop maka berdampak pada Pengrajin Tenun di sini,” tutur Hj. Fatmawati.
Dia juga mengaku sudah memanfaatkan media sosial dalam memasarkan produknya. “Pengrajin-pengrajin dan anak-anak saya sudah bisa jual melalui online. Kalau tidak menjual seperti itu tidak tahu saya, apalagi waktu Covid-19 sepi pengunjung ke sini,” pungkasnya.
Ditambahkannya, Sarung Tenun Samarinda ini merupakan usaha turun temurun dari orangtuanya. “Orangtua saya berpesan untuk meneruskan usaha ini agar bisa membantu pengrajin tenun yang ada di sini,” tutupnya.
(A-R)